Sistem Hormon pada Hewan Invertebrata
Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali
hewan bersel satu. Pada Coelenterata dan annelida tidak terdaopat kelenjar
endokrin tapi mekanisme neurosekresi mengatur pertumbuhan dan reproduksi.
Demikian juga pada cacing pipih dan nematoda hanya mempunyai mekanisme
neurosekresi. Hewan rendah yang mempunyai kelenjar endokrin ialah Cephalopoda,
Arthropoda dan hewan yang lebih kompleks lainya. Pada Crustacea terdapat
kelenjar sinus pada insekta ada korpus kardiakum.kedua kelenjar tersebut sama
dengan neurohipofisis (hipofisis bagaian belakang) pada vertebrat. Jadi pada
dasarnya hewan rendah maupun vertebrata terdapat suatu hub ungan antara sistem
syaraf dengan kelenjar endokrin. Hipotisis pada vertebrata disebut kelenjar
neuroendokrin.
1. Coelenterata
Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem neurosekresi. Misalnya pada ubur-ubur syaraf cincin sirkum oral dengan serabut radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi. Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi mempunyai fungsi penting misalnya untuk proses melepaskan gamet. Pada Coelenterata (hewan berongga) misalnya Hydra, sel sarafnya menghasilkan bahan kimia yang disebut neuropeptida. Bahan tersebut merangsang terjadinya pertumbuhan, regenerasi, dan reproduksi.
Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem neurosekresi. Misalnya pada ubur-ubur syaraf cincin sirkum oral dengan serabut radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi. Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi mempunyai fungsi penting misalnya untuk proses melepaskan gamet. Pada Coelenterata (hewan berongga) misalnya Hydra, sel sarafnya menghasilkan bahan kimia yang disebut neuropeptida. Bahan tersebut merangsang terjadinya pertumbuhan, regenerasi, dan reproduksi.
2. Platyhelminthes
Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak. Fungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses regenerasi.
Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak. Fungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses regenerasi.
3. Annelida
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus, ganglion suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah banyak diselidiki peran neurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus, ganglion suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah banyak diselidiki peran neurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:
1. Tumbuh dan regenerasi
2. Transformasi somatik berkenaan dengan reproduksi
3. Pemotongan ganda dan perkembangan seksual
4. Menentukan ciri-ciri kelamin luar (sekunder)
5. Penyembuhan luka
4. Mollusca
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya kelenjar optik pada Octopus.
Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya kelenjar optik pada Octopus.
Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
5. Crustacea (udang-udangan)
Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleks dan
sangat erat hubungannya dengan sistem saraf dan ganglionnya. Diantaranya hormon
yang penting adalah:
1) Beberapa Neurohormon Tangkai Mata
1) Beberapa Neurohormon Tangkai Mata
Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik
yang letaknya pada tangkai mata:
· Hormon Pigmen Retina
· Kromatorotrofin•
· Hormon Hiperglikemik
· Hormon Inhibitor Ovarium
· Hormon Inhibitor Pengelupasan (Moulting)
2) Organ Y
3) Kelenjar Androgen Pada Jantan
4) Ovarium
Pada Crustaseae (udang, kepiting, dll) ada 2
faktor yang mempengaruhi pergantian kulit yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal diantaranya: adanya stressor/tekanan lingkungan,
nutrisi, photoperiodisme dan temperatur. Sedangkan faktor internal terkait
dengan produksi hormon ekdisteroid dan Molt Inhibiting
Hormon (MIH)/hormon penghambat pergantian kulit.
6. Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan ganglia lainnya yang dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan ganglia ventral.
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan ganglia lainnya yang dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan ganglia ventral.
Hewan diketahui juga menghasilkan sejumlah hormon yaitu : Juvenil
hormone(JH), merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke larva. Hormon
ini tidak dihasilkan ketika serangga mencapai bentuk dewasanya. Ecdysone,
merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini bekerja
antagonis dengan JH.Octopamine, menaikkan kadar penggunaan glukosa oleh otot.
Adipokinetic Hormone, mempercepat perubahan lemak menjadi energi.
Bovine Somatotropin(BST),meningkatkan produksi susu pada ternak.
Bovine Somatotropin(BST),meningkatkan produksi susu pada ternak.
Pada Arthropoda dari kelompok insekta menghasilkan tiga macam
hormon yaitu: hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil.
Ketiga hormon tersebut berfungsi untuk mengatur proses metamorfosis.
·
Hormon otak
disekresikan oleh bagian otak, dan pelepasannya dipengaruhi oleh faktor makanan,
cahaya, atau suhu. Selain itu hormon otak berfungsi memicu sekresi hormon
ekdison dan hormon juvenil.
·
Hormon ekdison
perfungsi pada pengaturan proses pergantian kulit (ekdisis).
·
Hormon juvenil berperan
menghambat proses metamorfosis.
Ketiga hormon itulah yang berperan dalam proses metamorfosis dan
pergantian kulit pada kelompok insekta
Hormon pada hewan Vertebrata
Pada katak misalnya, metamorfosis dari berudu
menjadi katak dewasa dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan
oleh kelenjar thiroid. Selain itu katak memiliki hormon yang disekresikan oleh
epifisis dan hipofisis di otak, dan berperan dalam mengontrol perubahan warna
kulit. Hormon epifisis menyebabkan kulit menjadi pucat, sedangkan hormon
hipofisis menyebabkan warna kulit menjadi gelap.Pada vertebrata lain sistem hormonnya
mirip dengan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar