A. Sistem Saraf
pada Manusia
1. Sel Saraf
(Neuron)
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang
mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut dinamakan neuron dan neuroglia.
Kedua sel tersebut ibarat pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan
saraf. Jika ada sel neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun selneuroglia berfungsi
memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan neuron.
Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin kehidupan neuron agar
tetap dapat melaksanakan kegiatan. Neuron merupakan unit struktural dan
fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas
(penghantar) dan eksistabilitas (dapat dirangsang, serta memiliki kemampuan
merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri dari tiga bagian yang
berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.
a. Badan Sel (Perikarion)
Bagian sel menyimpan inti sel (nukleus) dan
anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau lebih yang dikelilingi sitoplasma
granuler. Dalam sitoplasma badan sel juga terdapat badan Nissl yang merupakan
modifikasi dari retikum endoplasma kasar. Badan Nissl mengandung protein yang
digunakan untuk mengganti protein yang habis. Selama metabolisme, protein ini
juga bermanfaat untuk pertumbuhan neuron. Jika badan sel rusak, maka
serabut-serabut neuron akan mati.
b. Dendrit
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
dendrit merupakan tonjolan sitoplasma dari bagian badan sel. Dibandingkan
akson, dendrit ini lebih halus, lebih pendek, dan memiliki percabangan yang
lebih banyak. Fungsi dendrit ini adalah untuk meneruskan rangsang dari organ
penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan sel.
c. Akson
Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini
merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan
impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki
bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai berikut.
1) Neurofibril
Neurofibril merupakan bagian terdalam dari
akson yang berupa serabutserabut halus. Bagian-bagian inilah yang memiliki
tugas pokok untuk meneruskan implus.
2) Selubung Mielin
Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang
disebut sel Schwann. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari akson
yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang
memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan
kegiatan dari akson.
3) Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan bagian akson yang
menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel
pipih. Dengan adanya bagian ini, terlihat bagian akson tampak berbuku-buku.
Agar lebih dapat memahami tentang struktur dan bentuk neuron, perhatikan Gambar
berikut :
Gambar 1.1 Sel Saraf
Bagaimana hubungan antara sel saraf satu
dengan yang lain? Sel-sel saraf tersebut membentuk jaringan saraf. Antara sel
satu dengan yang lain terjalin saraf dan saling berhubungan. Ujung dendrit
berhubungan langsung dengan penerima rangsang (reseptor). Selain itu, ujung
dendrit ada pula yang berhubungan dengan ujung akson dari neuron lain. Ujung
akson pada sel-sel lain ada juga yang berhubungan dengan efektor, yaitu
struktur yang memberikan jawaban terhadap impuls yang diterima reseptor,
misalnya otot dan kelenjar. Pertemuan antara akson dengan dendrit atau efektor
disebut sinapsis. Berdasarkan hal ini Anda dapat membayangkan bahwa jaringan
saraf ibarat jaringan komunikasi seperti sudah dijelaskan di depan. Antara sel
saraf satu dengan yang lain terjalin hubungan sangat erat dalam meneruskan
impuls.
2. Macam-Macam
Neuron
Dilihat dari struktur dan fungsinya, sel saraf
(neuron) dapat dibedakan menjadi tiga.
a. Neuron Sensorik
Sel saraf ini sangat berhubungan erat dengan
alat indra, sehingga disebut juga saraf indra. Fungsi saraf ini adalah untuk
menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan impuls sarat ke pusat
saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang. Badan sel dari neuron sensori
ini bergerombol membentuk ganglia. Bagian dendrit berhubungan
langsung dengan alat indera (reseptor) dan bagian aksonnya berhubungan dengan
sel saraf yang lain. Akson akan berakhir di interneuron.
b. Neuron Motorik
Struktur neuron motor ini, yaitu pada bagian
ujung dendritnya dihubungkan dengan ujung akson yang berhubungan langsung
dengan bagian efektor, yaitu otot maupun kelenjar. Neuron motor ini berfungsi
untuk meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan
melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung berjalan dari neuron sensori ke
neuron motor.
c. Interneuron (Neuron Asosiasi)
Interneuron ini merupakan sel saraf penyusun
sistem saraf pusat, fungsinya untuk meneruskan impuls saraf dari neuron sensori
ke neuron motor. Struktur interneuron ini, yaitu bagian ujung dendritnya
dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel saraf yang lain.
3. Mekanisme
Jalannya Impuls
Secara umum, fungsi sel saraf adalah menerima
rangsang dan dapat menanggapi rangsang tersebut. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks.
Sebagai jaringan komunikasi, tentunya saraf memiliki mekanisme
khusus tentang cara meneruskan impuls. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf,
yaitu sebagai berikut :
Gambar 1.2 Mekanisme Jalannya Impuls
a. Impuls Dihantarkan Melalui Sel Saraf
Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui
sel saraf yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang disebut
dengan polarisasi. Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah
positif sedang muatan yang di luar adalah negatif. Apabila sel saraf diberi
rangsangan akan mengakibatkan polarisasi
membran berubah, sehingga polarisasi akan
mengalami pembalikan. Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai
reaksi.
b. Impuls Dihantarkan
Lewat Sinaps. Struktur sinaps dapat Anda lihat pada Gambar berikut.
Gambar 1.3 Sturktur Sinaps
Apabila impuls mengenai tombol sinaps, maka
permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion kalsium menjadi meningkat. Ion
kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung sinaps akan melepaskan
neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur dengan membran
prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawa oleh
neurotransmitter, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang
dihasilkan oleh membran postsinaps.
4. Susunan Saraf
Manusia
Struktur dari sel saraf (neuron) akan
membentuk jaringan saraf dan kemudian menyusun sistem saraf. Antara sel saraf
satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam menerima dan
menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh. Berdasarkan
macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita bahas
pada materi selanjutnya.
a. Sistem Saraf Pusat
Dari macamnya, sistem saraf pusat tersusun
atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari namanya, sistem
saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus
dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi
kepada sistem saraf pusat tentang adanya rangsangan dan menyebabkan otot dan
kelenjar melakukan respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui antara sistem
saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak dapat bekerja
sendirisendiri. Sistem saraf pusat meliputi:
1) Otak
Manusia di dunia mempunyai kecerdasan yang
berbeda-beda. Ada orang yang sangat pandai atau sering disebut jenius, ada
orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula orang yang bodoh atau
kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan kecerdasan pada setiap orang? Pusat
kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.
Gambar 1.4 Otak
Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg
dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti alpukat yang matang. Berkat adanya
tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung dari benturan yang datang
dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau program
tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda ingin
mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali
semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan
kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur
kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian
kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebutmeninges.
Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan
serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau
benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut duramater,
lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam,
yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang
terisi juga oleh cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventikel
dilengkapi dengan silia yang berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal
tetap beredar.
Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler
yang luas sehingga dapat memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan cairan
serebrospinal. Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial. Adapun otak
sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini!
a) Otak Besar
Otak besar terletak di bagian paling depan
dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian
ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan
bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat
berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan
semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara,
berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
(1) Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum.
Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan korteks
memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini terdapat serabut saraf
bermielin yang disusun dari bahan putih.
Di bagian otak besar ini terdapat talamus,
hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal. Talamus merupakan
penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang sampai ke
otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar,
kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan
ke area sensorik serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak
kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi untuk
mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga merupakan
penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lainoksitosin dan
ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari,
serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan
di lobus anterior pada pituitari. Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian
penting sebagai berikut.
(1) Lobus Osksipitalis
Daerah ini berperan penting terhadap
penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada
bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat
suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan
pada lobus oksipitalis. Coba Anda perhatikan daerahdaerah otak yang
mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia pada Gambar berikut :
Gambar Fungsi bagian serebrum pada manusia
(2) Lobus Temporalis
Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran.
Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus
temporalis.
(3) Lobus Frontalis
Daerah ini berperan dalam koordinasi dan
pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori, pandangan ke depan,
analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan
saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian (tahun 1848 oleh Phineas
P. Gage) ternyata kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan
perubahan pada perilaku manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada
manusia ditemukan ternyata kerusakan ini mengakibatkan karakter seseorang yang
sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh bisa berubah menjadi sembrono, tidak
bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.
(4) Lobus Parientalis
Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara
lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau parit yang
disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus parientalis ini
berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
b) Otak Tengah
Otak tengah disebut juga disensefalon dan
terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran
kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara
otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga
berfungsi menjaga keseimbangan.
Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas
merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang
berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi
retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan
kematian.
c) Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil).
Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.
(1) Medula Oblongata
Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada
tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena
jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan
kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot
antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan;
mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan
darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin,
bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang
disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan
antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan
varoli).
(2) Serebelum (otak kecil)
Serebelum terdiri atas dua belahan yang
berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan
lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan tubuh.
Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan
koordinasi gerakan otot tubuh. Pada gambar di depan gerakan halus dan lemah
gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh serebelum.
2)
Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan
lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini
terletak memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara
tulang pertama dan kedua. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai
berikut.
a) Menghubungkan
sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan
dengan bantuan interneuron.
b) Sebagai pusat dari
gerak refleks, misalnya refleks menarik diri. Irisan melintang menunjukkan
bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dam akson, sedangkan
bagian dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abu-abu inilah terdapat
cairan serebrospinal, seperti yang terdapat pada otak. Cairan ini
tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan dengan rongga ventrikel
dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat seperti huruf
H. bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson menuju ke
efektor dan juga mengandung saraf sensorik.
b. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf
otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum
dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang
keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan
menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan
sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik
yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf
tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar
kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf
inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang
keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang
belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal
tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang
saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Saraf
olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf
sensori.
b) Saraf
okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut
merupakan saraf motorik.
c) Saraf
trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami
tentang jenis-jenis saraf kranial, perhatikan Tabel 1.1 di bawah ini!
Tabel 1.1 Jenis-Jenis Saraf Beserta Asalnya
Nomor
saraf
|
Nama Saraf
|
Jenis Saraf
|
Asal Saraf Sensorik
|
Asal Saraf Motorik
|
I
|
Olfaktori
|
Sensori
|
Selaput lendir hidung
|
Tidak ada
|
II
|
Optik
|
Sensori
|
Retina mata
|
Tidak ada
|
III
|
Okulomotor
|
Motor
|
Otot penggerak bola
mata |
Otot pengerak bola
mata, lensa mata,
pupil mata
|
IV
|
Troklear
|
Motor
|
Otot penggerak bola
mata
|
Otot lain penggerak
bola mata
|
V
|
Trigeminal
|
Gabungan
|
Gigi dan kulit muka
|
Otot pengunyah
|
VI
|
Abdusen
|
Motor mata
|
Otot penggerak bola
mata
|
Otot lain penggerak
bola mata
|
VII
|
Fasial
|
Gabungan
|
Lidah bagian ujung
|
Otot muka,
kelenjar ludah
|
VIII
|
Auditori
|
Sensori
|
Koklea dan saluran
setengah lingkaran
|
Tidak ada
|
IX
|
Glossofaringeal
|
Gabungan
|
Lidah bagian belakang
tonsil
|
Kelenjar ludah,
otot penelan di
taring
|
X
|
Vagus
|
Gabungan
|
Laring, paru-paru,
jantung, lambung,
pankreas, hati
|
Saraf simpatetik ke
laring, esofagus,
paru-paru, jantung,
lambung, pankreas.
|
XI
|
Spinal
|
Motor
|
Otot belikat, laring,
taring, langit-langit
halus
|
Otot laring, taring,
dan langit-langit
halus
|
XII
|
Hipoglosal
|
Motor
|
Otot-otot lidah
|
Otot lidah
|
2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem
saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak
saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil
mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf
otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda
ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila
hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti
contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan
pupil mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.
Sistem saraf otonom
ini dibedakan menjadi dua.
a) Sistem Saraf
Simpatik
Saraf
ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk
memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja
organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar
pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi
kantung seni.
b) Sistem Saraf Parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang
berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki
fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan
mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu
berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.
B. Gerak Refleks
Pernahkah
kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam lainnya? Apa yang
terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat menarik kaki, mungkin
dibantu dengan gerakan tangan, dan sambil berteriak secara spontan. Gerakan
yang Anda lakukan tersebut merupakan contoh gerak refleks. Gerak
refleks merupakan gerakan yang tidak kita sadari. Proses gerak ini
lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak refleks ini sebenarnya merupakan
mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti
contoh di atas. Refleks di atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang
terjadi pada peristiwa itu, antara lain:
1. Rangsang
dari luar diterima oleh reseptor;
2. Impuls-impuls
saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke sistem saraf pusat,
yaitu sumsum tulang belakang;
3. Di
sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron
sensorik ke neuron motorik;
4. Dari
neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor dirangsang untuk
berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan dengan menarik kaki
sambil berteriak.
Setelah mengamati video di atas bahwa
mekanisme gerak refleks adalah dari rangsangan melalui saraf sensorik tidak
menuju ke otak tetapi melalui lengkung refleks. Proses lengkung refleks
tersebut dapat dijelaskan dengan video di atas. Jika memperhatikan proses
tersebut, dapat kita ketahui bahwa gerak refleks berbeda dengan gerak biasa
yang kita sadari, terutama adanya perbedaan impuls dari saraf sensorik yang
dikirim ke otak terlebih dahulu dan diolah di sana, baru kemudian impuls
tersebut ditanggapi oleh otak dan hasilnya akan dibawa oleh saraf motor menuju
ke efektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar