A. Sistem Indra pada Hewan Vetebrata
Veterbrata memiliki sistem indera yang lebih
berkembang dari hewan invetebrata. Berikut ini penjelasan indera pada ikan,
katak, burung dan mamalia.
1. Sistem Indra pada Ikan
Ikan memiliki indera yang disebut gurat sisi,
mata, alat pedengaran dan alat pencium. Gurat sisi berfungsi mengetahui
perubahan air. Sehingga ikan mengetahui kedudukannya didalam air.
Indra yang berkembang baik pada ikan adalah
indra pecium dan indra penglihat. Indra penglihatan pada ikan berupa sepasang
mata yang dilindungi selaput yang tembus cahaya. Indera pencium pada ikan
terdapat didekat mulutnya. Indera pendengar ikan hanya terdiri dari atas
telinga dalam saja yang berfungsi sebagai organ pendengar dan alat keseimbangan
indra pendengar ini kurang berkembang dengan baik.
2. Sistem Indra pada katak
Pada katak indera penglihatan dan indera
pencium berkembang lebih baik dari pada organ indera lainnya. Inder
apenglihatan pada katak berupa mata yang dilindungi kelopak dan membran tembus
cahaya yang disebut membran niktitans.
Membran ini berfungsi menjaga kelembaban mata
selama didarat dan menghindari gesekan selama di air. Indera pendengar pada
katak hanya terdiri dari telinga bagian tengaj dan telinga bagian dalam. Bagian
telinga paling luar berupa selaput gendang telingan (Membran timpani) yng
berfungsi menangkap getaran suara.
3. Sistem Indra pada Reptil
Indera reptil yang berkembang dengan baik
adalah indera pencium. Pada kadal dan ular, indera penciumnya terletak di
langit- langit rongga mulutnya, berupa lubang- lubang kecil yang tepinya
mengandung sel- sel saraf pencium.
4. Sistem Indra pada Burung
Indera pada burung yang berkembang dengan baik
adalah indera penglihatan yaitu mata. Mata burung dapat berakomodasi dengan
baik. Burung yang hiduo dan mencari makanan pada malam hari pada retinanya
banyak mengandung sel batang. Sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan
pada retinanya banyak mengandung sel kerucut.
Umumnya burung memiliki daya akomodasi yang
sangat baik sehingga dapat melihat mangsanya dari jauh.
5. Sistem Indra pada Mamalia
Indera mamalia umumnya berkembang dengan baik.
Kepekaan indera pada masing- masing mamalia berbeda- beda misalnnya kuncing,
anjing mempunyai indera pendengaran yang istimewa.
Selain indera pendengran, anjing memiliki
indera pencium yang sangat tajam. Menangkap getaran bunyi setinggo 150.000 Hz.
B. Sistem Indra Hewan Invertebrata
Sistem indera invetebrata masih sangat
sederhana. Berikut inio dijelaskan sistem indera protozoa. Coulenterata,
Molusca, cacing pipih, cacing tanah dan serangga.
1. Sistem Indra pada Hewan bersel Satu (Protozoa)
Pada umumnya tidak memiliki indera, tetapi
peka terhadap rangsangan cahaya. Bila ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium
akan menjauh. Englena hanya memiliki alat menerima rangsang cahaya berupa
bintik mata berwarna merah didekat flagelnya. Bila ada cahaya tersebut.
2. Sistem Indra pada Hewan Berongga (Coelenterata)
Hewan berongga seperti ubur- ubur memiliki
sel- sel pigmen dan sel sensori yang peka tehadap cahay serta sejumlah tentakel
sebagai alat peraba.
3. Sintem Indra pada Hewan Lunak (Mollusca)
Bekicot mempunyai dua pasang antena. Pada
sepasang antenna yang panjang, diujungnya terdapat mata sebagai indra
penglihatan, sedangkan sepasang antena yang pendek berfungsi sebagai indera
peraba.
4. Sistem Indra pada Cacing Pipih
Cacing pipih, contohnya planaria memiliki
sepasang bintik mata pada bagian interior tubuhnya. Bintik mata tersebut sangat
peka terhadap rangsangan cahaya. Planaria cenderung bergerak menjahui cahaya.
5. Sistem Indra pada Cacing Tanah
Cacing tanah memiliki indera penerima
rangsangan yang cukup baik. Indera tersebut berada di permukaan tubuhnya dan
hanya mampu membedakan gelap terang. Sel- sel yang sesitif terhadap rangsangan
cahaya tersebut di lapisan kulit bagian dorsal,(atas), terutama pada bagian
anterior (depan). Cacing tanah cenderung bergerak menjauhi cahaya. Cacing tanah
juga peka terhadap rangsangan- rangsangan sentuhan, zat- zat kimia, dan suhu.
6. Sistem Indra pada Serangga
Serangga memiliki indera penglihatan
berupa mata tunggal (oseli), mata majemuk (mata faset) dan ada pula yang
memiliki keduanya. Mata tunggal umumnya berbentuk segitiga, mata majemuk
terdiri dari ribuan alat penerima rangsangan cahaya yang disebut Omatidium. Setiap
omatidiun terdiri dari lensa, sel konus, pigmen, sel fotoreseptor, dan jatuh
tegak lurus pada lensa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar